Bangkit dari putus sekolah , mendapat Gold Medal di Temasek Polyteknik


Ketika dinyatakan , tidak dapat melanjutkan di klas 3 Secondary ( setingkat SMA di Indonesia) pemuda LI CHAO FENG , pupus sudah harapannya, meskipun dia sadar bahwa itulah hasil yang harus dia terima karena mengabaikan pelajaran disekolah. Tidak ada pilihan lain bagi LI untuk bekerja apa saja yang dapat mengurangi beban orang tuanya , yang bekerja sebagai Supervisor Coffe Shop, dan ibu yang bekerja sebagai cleaning service, dan harus membiayai 2 orang anak .
Sebagai pekerja kasar , dia mendapat Sing $ 600,- perbulan.Setelah sebagian diserahkan orang tuanya, sisanya dihabiskan untuk hura hura, bergadang sampai malam, dan minum, serta berkelahi.
Karena tabiat yang jelek itu, maka satu persatu kawannya , harus menyingkir darinya, dan orang tua kawan kawannya mulai melarang bergaul dengannya. Semula dia mengacuhkan sikap itu, tetapi lama kelamaan terasa sangat menyakitkan. Dia mulai merasakan betapa hinanya seorang yang putus sekolah, tanpa kawan kawan yang dulu bergaul dengannya, dan masa depan yang tak jelas. Perasaan sakit ditinggalkan kawan dan takut pada masa depan yang tak jelas, lama kelamaan membangkitkan harga dirinya.
Kini dia tidak saja bekerja disatu pekerjaan, tetapi melaksanakan dua pekerjaan sekaligus. Tetapi dua pekerjaan itupun masih tidak cukup meyakinkan , bahwa dia bisa hidup layak di Singapore yang amat keras, dan persaingan yang sangat ketat, maka pemuda LI masuk sekolah malam untuk mendapatkan sertipikat persamaan O dan N level ( setingkat SMA).
Berat memang. Otaknya yang lambat menerima pelajaran ditambah pekerjaan yang amat melelahkan, membuat hasil ujiannyapun pas pasan, maka ketika masuk sekolah kejuruanpun (The Institute Of Technical Education) ditolak. Tetapi dia tidak putus asa, dia menemui Kepala Bidang Mechanical dan Engineering Mr. LEOW.dia meyakinkan bahwa dia sangat ingin sekolah dan dia berjanji untuk mematuhi peraturan Institute. Mr.Leo setelah melihat hasrat yang luar biasa pemuda Li, serta perjoangannya yang luar biasa, untuk bisa sekolah ,maka Mr. Leo dapat menerima LI di ITE.
Sesuai janjinya, dia belajar dengan tekun, tetapi dia juga tetap bekerja sebagai Pizza Deliveryman dan contract draughtsman.
Ibunya sangat kasihan melihat dia bekerja sangat keras untuk mendapat gaji yang layak dan dapat membiayai sekolahnya, dan setelah itu dia belajar sampai larut malam. Ibunya selalu mengingatkan agar dia menjaga kesehatan , tetapi dia selalu menjawab : Tidak ada pilihan lain , dia harus bekerja keras dan belajar keras untuk mencapai cita citanya.
Karena prestasi yang baik , Li dapat diterima di Politeknik Temasek, politeknik bergengsi di Singapore.Prestasi yang dia banggakan itu, menjadi pendorong semangatnya lebih berkobar di Politeknik Temasek.
Li menggambarkan masa masa yang harus dia lalui, ;Sebuah perjalanan yang amat sangat sulit dalam kehidupan dan belajar , tetapi saya merasa tertolong dan berhutang budi pada Mr.LEO , guru, dan kawan kawan di Sekolah.
Kini usaha yang amat sangat keras itu , telah dapat dinikmati.
Nilai rata rata di Politeknik Temasek 3.94. Oleh karena itu dia berhak menerima Gold Medal dan diterima Nan Yang Technology University, yang tersohor itu.
Sebuah prestasi yang luar biasa.Dan jika dia selesai di Nan Yang Technology University, maka dia akan bekerja sebagai Profesional Enginer, dengan gaji tahap awal Sing $ 3000.-( Tiga ribu dollar Singapore atau Rp 21 juta).
(The Straits Time. 15 Mei 2009)
liA7aW mlltaedstuje, [url=http://ggbswkhwiohz.com/]ggbswkhwiohz[/url], [link=http://opturystmtob.com/]opturystmtob[/link], http://ubzrhecxjjqr.com/
Terima kasih telah berbagi cerita hebat; semangatnya layak dijadikan teladan.
ygNgnQ pcnngvolhywu, [url=http://lwirgzxtubbu.com/]lwirgzxtubbu[/url], [link=http://qhkfwxkrpqhg.com/]qhkfwxkrpqhg[/link], http://mbddcedejebm.com/