R.MAS SEPUH, PUTRA BLAMBANGAN, SALAH SATU WALI PITU BALI


Sumono Abdulhamid

WALI PITU
Dalam khasanah penyebaran dan pengembangan Islam di Jawa kita mengenal peranan besar Wali Songo, demikian pula di Bali ternyata penyebaran dan pengembangan Islam di p.Bali dikenal juga peranan besar Wali Pitu.

Yang dimaksud Wali  Pitu  adalah;
1.    R.Mas Sepuh
2.    Habib Umar Maulana Yusuf
3.    Habib Ali bin Abu Bakar Umar bin Abu Bakar Al Khamid
4.    Habib Ali bin Zaenal Abidin Al Idrus
5.    Syech Maulana Yusuf Al Magribi
6.    Habib Ali bin Umar Bafaqih
7.    Syech Abdul Qodir Muhammad
Raden Mas Sepuh seperti diungkapkan cerita tutur  adalah seorang bangsawan Blambangan yang lahir dari perkawinan antara Raja  Blambangan dan putri Bali/Mengwi.Demikian juga pada tulisan sejarahwan  Drs I.Made Sudjana MA  dalam bukunya Nagari Tawon Madu, terdapat seorang adipati Blambangan yang sangat dikagumi masyarakat Blambangan dan menjadi pahlawan dalam pengusiran penjajah Belanda Beliau adalah bangsawan Blambangan  yang beragama Islam ketika Blambangan masih sebagai kerajaan Hindu.Kedatangan beliau ke Mengwi, dalam rangka silaturahmi, menguatkan tali persaudaraan antara keluarga ibunya dan ayahnya.Pada saat kedatangannya ke kerajaan Mengwi , sempat membuat kagum orang Bali, karena beliau bersama pengiringnya berjalan diatas laut. Tetapi rupanya kedatangan beliau disalah tafsirkan ,sehingga timbullah perang tanding antara pengikut beliau dengan prajurit Mengwi/masyarakat Bali. Untuk menghindari pertumpahan darah dan mengakhiri pertempuran itu R.Mas Sepuh, mengeluarkan keris pusakanya dan mengangkat keatas. Ternyata keris pusaka tersebut memancarkan sinar, sehingga menyilaukan prajurit Bali. Melihat kehebatan sinar keris beliau, maka perang tandingpun berhenti. Dan akhirnya kedatangan beliau diterima dengan baik beliau diperkenankan tinggal di Mengwi dan menjalankan agama Islam dengan baik ditempat tersebut sampai saat wafat.Beliau dimakamkan di Seseh, Tabanan, suatu tempat pada zaman itu masih daerah kerajaan Mengwi Makam beliau saat  menjadi ziarah kaum muslim baik dari Bali maupun dari Luar Bali (Jawa, Lombok , dan Sulawesi) tetapi juga menjadi ziarah ummat Hindu. Karena kharomah beliau dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di Bali maka masyarakat bali  menobatkan beliau  sebagai salah seorang Wali diantara para Wali Pitu Bali.
Meninggal tanpa Kepala.
Keberadaan R.Mas Sepuh,sebagai bagian Wali Pitu dan Orang Suci Hindu menjadi tanda yang monumental hubungan antara Blambangan dengan Bali , dan hubungan damai antara Islam dan Hindu. Hubungan Blambangan dan Bali terikat erat sejak zaman Prabu Hayam Wuruk. 

Dalam buku Negara Krtagama ditulis bahwa Prabu Rajasa Negara (Hayam Wuruk….dalam Pararaton) mengundang tiga nagari yaitu Bali ,Madura,Balumbung andalan sang Prabu dalam pertemuan dengan seluruh Menteri ,Mahapatih Gajah Mada  dan  Laksamana Nala di Patukangan.

Tetapi setelah prabu Hayam Wuruk meninggal terjadilah perang Paregreg.Yaitu perang antara trah Sanggramawijaya dan Wikramawardhana  ( Baca Damarwulan Menakjinggo berdasar versi sejarah Perang Paregreg ….dll dalm blok ini). Dalam perang itu Blambangan kalah, sebagian besar bangsawan Blambangan dan keluarga kerajaan Blambangan melarikan diri ke Bali. dan diterima dan tinggal di Kediaman pemimpin Bali Klongkong .(Thomas Stanford Raflles History of Java)

Diperkirakan keluarga inilah yang kemudian membangun Kerajaan Mengwi. Seperti diketahui Mengwi  didirikan pada tahun (1627 ) . Dan Mengwi berkembang pesat setelah pelarian kedua orang Blambangan bertambah banyak, yaitu ketika Sultan Agung  menggempur Blambangan pada tahun 1634/1635 dengan 30.000 pasukan, dan mengangkut 5000 prajurit Blambangan ke Mataram . Ternyata serangan ini tidak membuat Blambangan hancur, karena itulah Sultan menulis peringatan kepada para penggantinya bahwa masih terdapat dua Nagari di Jawa yang tidak dapat ditundukkan  yaitu Sumedang (Parahyangan) dan Blambangan . Karena itulah Mataram,menyerang kembali Blambangan pada tahun 1647, dibawah pimpinan Tumenggung Wiraguna. Serangan ini gagal total dan Tumenggung Wiraguna terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada awal tahun 1600, Blambangan memindahkan ibukotanya dari Kedawung (sekitar Puger)  ke Bayu kemudian ke  Macan putih. Selain menghindari serangan Mataram pemindahan itu juga didasarkan atas pertimbangan berubahnya jalur perdagangan ke Samudra Hindia. Ulupampang/Muncar pelabuhan Blambangan di jalur samudra Hindia telah  berkembang amat pesat dan telah menjadi pelabuhan International. Kapal dagang dari seluruh Nagari di Nusantara, Jawa, Bali, Bugis, Bengkolen /Sumatra mendarat di pelabuhan ini, dan malahan  juga China dan terutama Inggris  . Karena jarak Blambangan dan Mengwi sangat dekat , hanya terpisah selat Bali, maka hubungan antara Blambangan dan Mengwi menyatu kembali dan terjadilah perkawinan antara keluarga dinasty Tawangalun (1635 sd 1690) dan  Mengwi. Hubungan baik inilah berdampak pada keamanan selat Bali dan menjadi jalur perdagangan yang amat ramai. Ulupampang menjadi pelabuhan International dan Mengwipun berkembang sangat pesat dan dibawah pimpinan I.Gusti Agung Ngurah Made Agung yang bergelar  “Ida Cokorda Sakti Blambangan” mengalami masa kejayaan . Maka seperti kerajaan Hindu Blambangan Mengwi seperti kerajaan Hindu  Blambangan maka dapat dipahami jika Pura Taman Ayun yang dibangun oleh I Gusti Agung Ngurah Made Agung, menghadap ke gunung Semeru di Blambangan/Lumajang tidak seperti pura di Bali pada umumnya yang menghadap ke Gunung Agung.
Hubungan kekeluargaan inilah yang menjadikan keturunan Blambangan di Mengwi tetap berkukuh menyebut dirinya sebagai Dalem Blambangan, demikian juga pada para keturunan Blambangan/Majapahit yang tersebar diseluruh Bali yang menyebut dirinya Sugihan Jawa. Demikian teguh keyakinan itu, sehingga diwujudkan dalam pedoman hidup, bahwa apabila mereka tidak melakukan penghormatan kepada leluhurnya di Blambangan, dengan tidak melakukan sowan/matur dalam upacara suci di Blambangan (Udalan,atau Hari Raya ummat Hindu Bali lainnya) maka mereka dinyatakan mati tanpa Kepala.
Apakah RADEN MAS SEPUH itu Pangeran Pati III atau Wong Agung Wilis..?..
Jika pada tulisan diatas telah diungkapkan legenda R.Mas Sepuh  yang bersumber dari cerita tutur yang berkembang di Bali, maka menjadi menarik untuk melacaknya melalui sejarah Blambangan siapakah sebenarnya beliau? Dalam cerita tutur diatas ada empat hal yang dapat dijadikan dasar kajian untuk melacak siapa sebenarnya R.Mas Sepuh itu yaitu :
1.    Putra raja Blambangan dan putri Bali/Mengwi yang beragama Islam.
2.    Bergelar Amangkuningrat dan dimakamkan di pantai Seseh.
3.    Memiliki Pusaka/Keris yang karena saktinya memancarkan Sinar
4.    Berjalan diatas permukaan laut
Larasan satu (Putra Raja Blambangan dan Putri Bali beragama Islam)
Perkembangan Islam di Indonesia bagian timur tidak bisa dilepaskan dari pengaruh  Sunan Giri, demikian juga  penyebaran Islam di Blambangan, tetapi hanya rakyat yang memeluk agama Islam sedang  para bangsawan Blambangan baru sebagian kecil, dan kebanyakan masih teguh dengan agama  Hindu. Namun demikian hubungan para pembesar yang beragama Hindu dan sebagian besar rakyat yang beragama Islam, berjalan sangat harmonis, menyatu dalam simbiose mutualistis. Pada abad ke 18 , seperti dikutip oleh  Drs I.Made Sujana M.A (Leiden) telah mulai ada para bangsawan Blambangan yang memeluk agama Islam. Beliau itu adalah Pangeran Pati III,  Tetapi dalam babad Wilis, Pangeran Pati III masih dinyatakan beragama Siwa Buda. Dan diantara ketiga bangsawan Wong Agung Wilis yang berdarah Blambangan dan Bali (Putra Pangeran Pati II, dengan Putri Mengwi). 
Larasan dua;  Amangkuningrat dan dimakamkan di Seseh.
Seperti ditulis diatas ada tiga orang bangsawan Blambangan yang diyakini beragama Islam (meskipun Pangeran Pati III babad Wilis dinyatakan beragama Siwa Budha), dan dua orang yang dinyatakan telah berangkat menuju Bali yaitu Pangeran Pati III dan Wong Agung Wilis. Sumber dari Belanda mengungkapkan bahwa P.Pati III bergelar Hamangkupuro  sementara Babad Tawangalun mengungkapkan bergelar Danuningrat (Gelar Mangkuningrat belum jelas sumbernya). Sementara Wong Agung Wilis, meskipun telah diakui sebagai Raja Blambangan,  para sejarahwan Blambangan tetap menyebut sebagai Wong Agung Wilis. Sebutan ini sangat merakyat karena kisah perjoangannya diabadikan dalam Babad Wilis. Dalam babad Wilis, diungkapkan bahwa Wong Agung Wilis dan  P.Pati III, berangkat ke Mengwi. Namun kedatangan P.Pati III, tidak mendapat penghormatan Raja Mengwi, karena P.Pati III telah meminta bantuan kepada Belanda. Sementara Wong Agung Wilis sangat dihormati di Mengwi. Kepergian Wong Agung Wilis dan P.Pati III, mengakibatkan Blambangan dikuasai oleh VOC yang  mendarat di Bayu Alit pada tgl 23 Maret 1767  . Untuk merebut kembali Blambangan dari  tangan VOC, P.Pati III segera kembali ke Blambangan.P.Pati III meyakini inilah saat membuktikan diri sebagai Raja Blambangan dan menebus sakit hatinya ketika upeti permohonan  pertolongan pada Belanda dibalas dengan air tuba (Racun). Seluruh persyaratan bantuan Belanda telah dipenuhi, yaitu selain harta benda juga termasuk menyerahkan tujuh putri Blambangan pada Belanda, dan menandatangani perjanjian tunduk pada Belanda. Kenyataannya bantuan itu tidak pernah ada, dan P.Pati  malah ditelantarkan dan Belanda menduduki  Blambangan, dengan semena mena dan menghapuskan kerajaan Blambangan.
Jika babad Wilis, hanya menceritakan kepulangan P.Pati III ke Blambangan tetapi  berdasar sumber Belanda dan Babad Pura Dalem Sibang Kaya , ternyata P.Pati III, dibunuh oleh prajurit Mengwi dan mayatnya dibuang kelaut . Penulis sulit mempercayai kedua sumber itu, karena pada masa  tahun  1950 an saja , selat Bali masih dikenal sebagai laut yang penuh hiu ganas, yang akan memburu bangkai yang berbau darah , apalagi pada tahun 1600an , kedua arus diselat Bali sangat deras, jadi mayat yang dilempar ke laut akan sulit ditemukan di selat Bali, pada umumnya selalu berada diluar selat ( ingat kasus meninggalnya puluhan karateka di selat Bali tahun 1980an , ketiga VOC terkenal dengan politik Devide et Empera, dengan memutar balikan fakta sejarah untuk kepentingan dagangnya. Sedang sumber dari Bali, perlu dikritisi  karena adanya permusuhan diantara kerajaan di Bali . Penulis menyakini bahwa P.Pati III dibunuh oleh Belanda ditengah perjalanan ke Blambangan atau ditengah selat Bali, karena selat Bali telah dikuasai oleh VOC. Apalagi jika dikaitkan dengan ketika Wong Agung Wilis kembali ke Blambangan rakyat Blambangan mendukung penuh Wong Agung Wilis. Dukungan itu tidak mungkin diberikan apabila  Wong Agung Wilis menghianati pamannya. Karena rakyat Blambangan sangat patuh pada pemimpinnya ( Patrons Client) .
Kematian P.Pati III, telah menyulut Wong Agung Wilis untuk mengusir VOC  dari bumi Blambangan. Namun kemarahan ini tertunda karena ditugaskan raja Mengwi untuk memadamkan pemberontakan di Bali dan Lombok. Setelah dua tugas itu diselesaikan dengan baik, Wong Agung Wilis kembali ke Blambangan. Dengan dukungan penuh rakyat Blambangan, serta dukungan dari Inggris, pelaut Bugis, dan pelarian bangsa China akibat perang China di Batavia akhirnya berhasil mengusir VOC dari Blambangan dalam pertempuran laut dan darat yang sangat dahsyat dan terus dikenang rakyat Blambangan. Namanya sangat melegenda dan menjadi inspirasi perjoangan rakyat Blambangan. Setelah  bertahan selama satu tahun lebih (23 Maret 1767 sd 6 September 1768) akhirnya  VOC dengan bantuan Mataram, dan Surabaya dan Madura, berhasil melumpuhkan Wong Agung Wilis. Wong Agung Wilis yang memiliki kharisma yang kuat di Blambangan, ditangkap dan dibuang ke Banda pada tanggal 6 September 1768   (VOC ,tidak membunuh pejoang yang memiliki pengaruh/kharisma yang besar sebab bisa menimbulkan pemberontakan lebih besar) Dan ternyata Wong Agung Wilis bersama keluarganya berhasil melarikan diri dari Banda dan tinggal di Bali sampai wafatnya. Berdasarkan catatan Belanda Wong Agung Wilis wafat di Mengwi pada akhir abad ke 18.
Larasan tiga,Keris Sakti bersinar.
Keris merupakan status simbol wong Blambangan. Dalam babad Tawangalun diceritakan keris Gagak milik Wangsakarya penasehat Prabu Tawangalun, sangat sakti yang mampu menaklukan kekuatan sakti Kanjeng Pangeran Kadilangu Mataram guru Sultan Mataram . Demikian juga dalam Negara Tawon Madu, I Made Sujana mengungkapkan bahwa pasukan Jagabela Blambangan, bersenjata keris yang berlapis emas, yang diselipkan didepan. Maka dapat dipastikan keris yang diangkat oleh R.Mas Sepuh, sebagai raja Blambangan tentu selain terbuat dari emas juga dihiasi permata, sehingga ketika diangkat akan memancarkan sinar. Sinar yang gemerlap dari keris inilah yang membuat masyarakat Bali terkejut dan sudah sepantasnya Wong Agung Wilis memiliki keris berlapis emas dan dihiasi permata.
Larasan empat. Berjalan diatas laut.
Kemampuan berjalan diatas laut, menurut penulis merupakan tamsil betapa heibatnya kapal yang ditumpangi oleh raja Blambangan itu. Dan ini sangat berkaitan dengan kapal yang digunakan oleh Wong Agung Wilis melarikan diri dari Banda (Maluku) menuju ke  Bali tentulah menggunakan kapal yang besar yaitu kapal orang Bugis, sekutu perang di Blambangan . Ketika kapal itu merapat ke pantai pulau Bali tentu sangat menakjubkan  orang Bali, sehingga menggambarkan raja Blambangan berjalan diatas laut.
Dari keempat larasan tersebut masih menimbulkan keraguan siapakah R.Mas Sepuh itu?.

Alangkah bahagianya berkat kecanggihan tehnologi tulisan ini telah mendapat respon positive dari keluarga besar Wong Agung Wilis di Bunutin Bangli Bali……….

Ternyata makam Wong Agung Wilis yang tidak kami temui di Blambangan berada di Bunutin Bali.

Dan makam keramat, yang disucikan orang Hindu dan dinobatkan sebagai wali itu sesungguhnya makam Pangeran Pati III

Dan sudah sepatutnya beliau mendapat penghargaan terhormat itu. Penghormatan yang layak untuk pejoang melawan penjajahan dan sangat dicintai rakyat dan menjadi inspirasi dalam perjoangan kemerdekanan maupun pada saat saat mendatang.

Demikian juga pada makam Wong Agung Wilis ,pejoang yang melekat dihati rakyat Blambangan telah dibangun sangat megah .

Keberadaan dua makam ini di Bali tidak saja menandai Blambangan dan Bali adalah sedulur Sinorowedi tetapi juga menunjukkan betapa indahnya hubungan antara muslim dan ummatHindu karena di kedua tempat itu ummat muslim dan Hindu dapat memuliakan leluhurnya  dengan berdoa sesuai agamanya. Dan karena itu kedua tempat itu disebut Pura Langgar

~ oleh sumono pada 12 Desember 2011.

29 Tanggapan to “R.MAS SEPUH, PUTRA BLAMBANGAN, SALAH SATU WALI PITU BALI”

  1. Terima kasih, telah menambah wawasan baru tentang Sejarah Blambangan. Semongga terus memompa semangat, untu mengentas dan mengenalkan kawasan ini dengan nilai-nilai positif yang dimilikinya …

  2. mas atau mbak, punya serat mas sepuh atau terjemahanya, kalau ada babad blambangan juga, tolong di share sama saya, saya sedang mencari fakta kisah damar wulan…….

  3. mas atau mbak, punya serat mas sepuh atau terjemahanya, kalau ada babad blambangan juga, tolong di share sama saya, saya sedang mencari fakta kisah damar wulan…….

    • Cerita Damarwulan adalah cerita yang bertentangan dengan sejarah Blambangan. Jadi tidak ada dalam babad. Cerita itu menurut Dr. Sri Margana adalah delegimitasi dan sinisme terrhadap wong Blambangan. Baca dalam blog ini.PERANG PAREGREG TIDAK MELUMPUHKAN BLAMBANGAN.

  4. Wah, detail tulisan ini sungguh menarik. Selamat ya mas Sumono yang sudah bisa mencatatkan cerita tentang keberadaan Walipitu Bali

  5. Bapak sumono sebelum menulis ini apa ada dasar anda menulis, saya orang Mengwi, kenapa sangat tidak mengena sekali cerita bapak, yang kita kenal Raden mas sepuh adalah putra raja mengwi.

    • Terima kasih……sepanjang data data sejarah yang ada di Blambangan dan pendapat sejarahwan Drs I.Made Sudjana MA …..putri Mengwi yang dipersunting Adipati Blambangan telah melahirkan tokoh yang sangat dikagumi dan pahlawan yang heroik menentang penjajah Belanda Wong Agung Wilis…..Begitu tulisan tentang Wali Pitu yang tersebar sangat luas di internet, bahwa beliau Putra Blambangan,……..tentu saya sangat terima kasih bila ada tambahan data dari bapak……..namun intinya dalam tulisan itu adalah hubungan harmonis antara pemeluk agama di Nusantara.

    • Bapak Juli Hartawan, sumber mana yg mengatakan Raden Mas Sepuh putra Raja Mengwi. Sepengetahuan saya beliau adalah bangsawan jawa yg datang ke Mengwi dan dimakamkan di Seseh, dalam silsilah raja-raja Mengwi dapat dipastikan ngga ada.

  6. yang saya tidak mengerti mengapa cerita di atas sangat jauh beda dengan silsilah atau isi lontar yg di sucikan para leluhur kami di bali ..lain kata cerita di atas hanya banyak menyisipkan fiksi belaka..

    • Matur suksema pak Made…..tidak tertutup untuk saling memberi info….saya akan menerima dengan senang hati…..ada lontar yang menyatakan R.Mas Sepuh …..adalah pangeran Pati III yg dibunuh oleh raja Mengwi…..saya menolak info ini…..karena tidak mungkin dilakukan orang Mengwi……kalo itu terjadi untuk apa makam itu didirikan dengan baik sekali…..Belanda telah melakukan adu domba , untuk membangun permusuhan antara orang Blambangan dan Bali…..dan di Blambangan tidak ada permusuhan itu.Saya cenderung P.Pati III dibunuh Belanda dan ditenggelamkan ke laut. Maka saya yakin Jika Mas Sepuh seperti tertulis di internet dan sejarah wali pitu , sebagai keturunan Blambangan maka Wong Agung Wilislah , beliau itu……tetapi jika ada lontar yang disucikan mengemukakan fakta lain …..tentu saja saya dengan senang hati untuk menambah tulisan ini dengan fakta tersebut.Sehingga tulisan ini menjadi lebih obyektive, berimbang…..saya sangat menunggu bantuan anda ini…….Terima kasih

  7. Terima kasih atas infonya, saya sangat seneng bisa tau tetang kisah heroik rakyat Blambangan di bawah kepemimpinan wong agung wilis…( tokoh yang selama ini sya kagumi )

  8. trimaksih saya ucapkan atas tulisan tentang cerita leluhur kami,,, semoga adalagi tulisan tentang blambangan,,, mohon diinfo ya

    • Terima kasih , semoga bermanfaat. dalam blog ini telah ditulis tentang sejarah Blambangan sebagai berikut ; BANYUALIT ( Blambangan ) ,
      Banjir darah di Banyualit yang terlupakan. 13 Feb 2013.

      Mengungkap Keterlibatan Inggris dalam Perang Blambangan. 29 Januari 2013

      Bali Tidak Benar pernah menjajah Blambangan.
      Simbol Endas Nogo Gatotkoco dan Kebudayaan Blambangan.
      Osing apa Using

      Apakah wangsa Arya leluhur orang Banyuwangi

      Sejarah Belanda bukan dari Babad Londo

      Blambangan Membara( Puputan Bayu)

    • Terima kasih semoga bermanfaat dalam blog ini cukup banyak tulisan tentang Blambangan…mis Apakah Wangsa arya leluhur orang Banyuwangi,Majapahit kedaton Wetan Negeri dengan banyak julukan, Menak jinggo , damarwulan versi Sejarah dan Negara Krtagama ….dll Monggo

  9. Satu hal yg tidak dapat say pahami. Apa dasarnya mengatakan kalau Pura2 di Bali itu memakai aturan kiblat? Sebenarnya tidak ada yg seperti itu. Yang ada itu Bangunan suci Pura itu mengambil posisi Gunung atau Matahari terbit. Jadi para umat biasanya bersembahyang menghadap Uttara atau Timur. Tidak ke barat maupun ke selatan. Tolong klarifikasi dan penjelasan ttg sumber anda mengatakan pura2 diBali memakai sistem kiblat?!

    • Bli Tude …saya berulang kali membaca ….saya tidak menemukan Pura Bali memakai aturan Kiblat…..satu 2nya kalimat yang mengandung Kiblat adalah
      Dan Blambanganpun menjadi kiblat Mengwi. Maka dapat dipahami jika Pura Taman Ayun yang dibangun oleh I Gusti Agung Ngurah Made Agung, menghadap ke gunung Semeru di Blambangan/Lumajang tidak seperti pura di Bali pada umumnya yang menghadap ke Gunung Agung.
      Tetapi bagaimanapun , saya sangat menghormati kritik dan saran Bli. Seterusnya ….kalimat tersebut akan saya rubah sebagai berikut….Maka seperti halnya kerajaan Hindu Blambangan .Maka dstnya….. Matur suksma.

  10. Saya orang mengwi, bapak sumono pernah ke taman ayun gak? Puranya menghadap ke selatan, bkn ke barat (arah gunung semeru), kalau kita sembahyang juga gak menghadap ke barat tp ke arah matahari terbit (utara atau timur)

    • Saya lebih dari tiga kali ke Taman Ayun , artinya setiap kali ke Bali saya berusaha ke Taman Ayun.Ada magnit khusus Penjelasan tentang Pura Taman Ayun saya dapatkan dari beberapa referensi ….Tentang Gunung Semeru ……..Mpu Prapanca pujangga yang menulis Negara Krtagama …..Raja Rajasa Nagara ( Hayam Wuruk ) diandaikan titisan Sang Hyang Giri Nata yang beristana dipuncak Gunung Semeru (NEGARA kRTAGAMA Prof DR. I Ketut Riana SU.hal 31) ………Terima kasih koreksi bapak …….saya berharap mendapat penjelasan yang lebih baik tentang Taman Ayun …..karena baik dari brosur maupun guide atau petugas dinas disana kami kurang mendapat penjelasan yang baik …….terutama tentang batu dolmen yang menurut catatan dulu sangat banyak di Taman Ayun……tetapi sekarang sudah tidak ada.Tinggal dua yang disimpan ( 2009)…….Matur Suksma

  11. Terima kasih atas semua crita yank menambah wawasan dan pengetahuan sehingga saya mengerti silsilah kerajaan blambangan

  12. ada hal yang perlu di kritisi, saya orang blambangan keturunan i dewa nyoman mas, atau mas suratman atau mas puget, yang bersemayam di seseh adalah raden mas sepuh. bukan mas wilis. mas wilis bersemayam di pura langgar bunutin bangli. manakala waktu itu beliu bisa kabur dari belanda dan meminta suaka politik di kerajaan gelgel dan mendapat tempat di bunutin bangli. kemarin pada bulan september kami sudah melakukan upacara ngaben(naur r’na) atau upacara membayar hutang kepada para leluhur untuk dalem juru(minak koncar), raden mas sepuh,raden mas wilis dan para putra dan para pepatih atau pengikut(pengiring blambangan) untuk mengetahui babad blambangan lebih lanjut, saudara bisa datang ke puri agung bunutin, dan menanyakan babad lebih lanjut. setiap informasi mengenai blambangan sangat berguna bagi kami penerus blambangan. dan gimana kekerasan yang di alami rakyat blambangan. sampai hal yng mengerikan seperti genoicida terhadap penduduk blambangan. sekarang keturunan kerajaan blambangan dan pepatih serta rakyat blambangan sudah menyatu di bali. dan ini akan menjadi tolak ukur sejarah lebih lanjut. suksme

    • Matur suksme bapak Dewa …. Informasi yang bapak berikan sangat berharga …seperti kata Leonardo da Vinci ….. Kami telah mencoba mengumpulkan fakta fakta untuk mengungkap kebesaran Blambangan dalam perjalanan yang amt jauh , terakhir kami menjelajah bumi Blambangan seluas 10 ribu km . Dari Lumajang dan Kedawung ( Jember) kami mendapat kabar bahwa sedulur Sinorowedi dari Bali sering berkunjung ke situs disana ….. Tetapi seperti halnya di Banyuwangi kami hanya mendapatkan gambaran umum saja . Achirnya jalan panjang yang kami tempuh telah sampai tujuannya. Sekiranya bapak berkenan info bapak ini akan kami posting di forum Pecinta Sejarah Blambangan dan forum 2 sejarah lainnya teruttama yang berkaitan Majapahit Kedaton Wetan …Sebetulnya info tentang adanya wangsa Blambangan , pernah kami dapat ketika kami memesan kain Gringsing di Tenganan …..tapi sekali lagi hanya bersifat umum ….. Matur suksma , matur suksma

      • iya bapak, saya berterima kasih juga dengan bpak sebagai pencinta sejarah leluhur kami, kalau lebih lanjut bapak bisa datang langsung ke pura langgar bunutin(pura dalem jawe) letak nya di sebelah kanan dari arah menuju kota bangli. dan keturunan nya juga menetap disana di puri agung bunutin. bapak bisa mendapat info lebih banyak disana di sesepuh puri. kami sebagai keturunan blambangan, sangat senang sekali bisa menjalin komunikasi dengan bapak, karna setitik informasi tentang kerajaan serta leluhur kami, adalah cahaya bagi kami, yang sedemikian nya leluhur kami menjadi benteng hindu terakhir di pulau jawa.

    • Bapak Dewa , terima kasih sekali lagi atas info yang bapak berikan. Dan terima kasih juga atas sambutan yang diberikan kepada menantu kami ( suami dari keponakan kami ) nanda Gde Eko Pramudya , yang telah diterima dengan baik dan penuh persaudaraan oleh wakil keluarga besar Trah Wong Agung Wilis di puri Agung Bunutin . Yang bersangkutan telah menyampaikan berita bahagia itu pertelpon dan segera menyampaikan data kepada kami . Kami juga mendapat berita dari ananda Gde Eko Pramudya , bahwa trah wong Agung Wilis , telah mengadakan Ngaben Ageng untuk pemimpin besar Blambangan R.Mas Sepuh dan wong Agung Wilis . Sayang sekali kami terlambat mendapat info tersebut , seandainya kami dapat berita itu , pasti kami akan datang .Ini adalah awal dari langkah kami , saya sedang merencanakan untuk pergi kesana . Mudah 2an Desember awal ( sekitar tgl 10) Tetapi sekali lagi masih rencana , maklum sudah lanjut usia ( 66 tahun) . Matur suksema

      • saya menunggu kedatangan bapak, seandainya bapak memerlukan info atau hal lain nya, saya bisa bantu sebisa mungkin. bapak bisa menghubungi saya di tlpn. 085737388046. (sms terlebih dahulu, karna kadang2 no asing saya jarang mengangkat nya) semoga jalinan ini bisa berlanjut……. dan terimakasi sudah datang.nanti ada kelanjutan dari upacara ngaben, untuk puncak acaranya blum bisa kami kasi tau, karna masih mencari hari baik untuk itu.

      • Matur suksma bapak Dewa. Nanti akan kami hubungi

Tinggalkan Balasan ke sumono Batalkan balasan